Sabtu, 09 Januari 2016

Pengampunan

dalam kehidupan ini seringkali kekecewaan dan sakit hati menjadi warna yang akan terus mewarnai setiap lembar kehidupan, secara manusia kita cinderung untuk berfikir bahwa ketika kita mengalami sakit hati dan mengalami kekecewaan kita akan cinderung untuk mencari balasan  yang berkali-kali lipat bisa membuat orang itu lebih menderita lagi dan lain. namun kita harus ingat bahwa itu adalah hal yang hanya akan dilakukan oleh orang-orang duniawi.
Namun bagi kita ini orang-orang yang adalah warga kerajaan Allah, apa yang seharusnya kita lakukan, yang harusnya kita lakukan adalah belajar dari sikap Daud ketika dia mengalami sebuah kondisi yang tidak menyenangkan yaitu dalam posisi dikejar-kejar oleh saul seperti yang tertulis dalam 1 samuel 26, yang mana Daud di kejar-kejar hingga ke bukit hakhila.
Di bukit ini ada sebuah gua yang di gunakan oleh Saul untuk membuang hajatnya ketika dalam perjalan pengejaran terhadap daud, yang sebenarnya tanpa di sangka bahwa daud ada berada di dalam Gua itu. iniadalah sebuah kesempatan yang baik untuk membunuh saul yang sudah berusaha untuk membunuhnya.
namun hal sebaliknya yang dlakukan oleh daud yaitu dia tetap membiarkan dan memebrikan kepada saul kembali kesempatan untuk dapat hidup, ini adalah sebuah bukti dan kedewasaan spiritual dan sebuah keyakinan yang besar yang mana saul meyakini bahwa Tuhan yang akan membalas apa yang dilakukan oleh Saul di dalam kehidupannya.
Daud mengajarkan kepada kita untuk bisa mengampuni orang yang menyakiti bahkan berusaha untuk membunuhnya, namun dia tetap mengampuni saul yang sudah begitu jahat bagi hidupnya. ini adalah sebuah pelajaran berharga bagi kita untuk terus dapat mengampuni meskipun berat dan sakit, namun Tuhan menghendaki umat-Nya untuk bisa saling mengampuni karena Tuhan sudah terlebih duli sudah mengampuni kita orang yang berdosa.

Bacaan 1 Samuel 26.
---DDI---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar